Politik dan Pemerintahan Eropa: Migrasi Eropa

       Migrasi adalah pergerakan dari sekelompok masyarakat dari satu wilayah ke wilayah lainnya yang biasanya bertujuan untuk menetap di wilayah tujuan tersebut. Banyak faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya migrasi, seperti perang, kondisi ekonomi buruk, buruknya keadaan lingkungan di suatu wilayah, dan lain sebagainya. 
         Menurut saya, migrasi terjadi karena kegagalan pemerintah dalam menangani konflik yang terjadi di negara tersebut. Migrasi sendiri membawa beberapa dampak baik untuk negara penerima imigran, yakni negara ini mendapatkan tenaga kerja yang murah, lalu beberapa dari imigran ini memiliki bakat-bakat tertentu sehingga dapat berkontribusi dalam pengetahuan dan produksi dari sumber daya manusia di negara penerima. Serta, dengan adanya imigran maka negara penerima mempunyai keragaman budaya yang dapat mengurangi adanya rasisme dan diskriminasi terhadap suatu ras atau agama tertentu. Namun, tentu saja dampak dari migrasi ini tidak selalu positif. Dampak buruknya adalah, imigran bisa saja membawa masalah bagi masyarakat lokal karena dengan bertambahnya penduduk dengan lowongan pekerjaan yang tidak seimbang dapat menyebabkan bertambahnya pengangguran. Lalu, walaupun imigran dapat membawa keragaman budaya namun tidak dapat dipungkiri imigran yang tidak dapat berperilaku seperti masyarakat lokal kemungkinan besar akan mengalami tindakan diskriminasi dan rasisme, dan masih banyak lagi.
source: https://www.cilecenter.org/en/articles-essays/ethics-and-human-migration-part-1-raising-questions/



Negara Uni Eropa yang Menerima dan Menolak Imigran

No.
Negara
Status
1.
Swedia
Menerima
2.
Finlandia
Menerima
3.
Estonia
Menerima
4.
Latvia
Menerima
5.
Denmark
Menerima
6.
Malta
Menerima
7.
Polandia
Tidak Menerima
8.
Jerman
Menerima
9.
Belanda
Menerima
10.
Belgia
Menerima
11.
Irlandia
Menerima
12.
Prancis
Menerima
13.
Spanyol
Menerima
14.
Portugal
Menerima
15.
Swiss
Menerima**
16.
Ceko
Menerima*
17.
Slowakia
Menerima*
18.
Hongaria
Tidak Menerima
19.
Austria
Menerima*
20.
Kroasia
Menerima*
21.
Liechtenstein
Menerima**
22.
Bulgaria
Menerima*
23.
Romania
Menerima
24.
Luksemburg
Menerima
25.
Lithuania
Menerima
26.
Siprus
Menerima
27.
Slovenia
Menerima
28.
Norwegia
Menerima**
 Source: https://www.euronews.com/2017/09/26/fact-check-how-many-refugees-has-each-eu-country-taken-in

Note: *Negara tersebut menerima pengungsi namun dengan presentase dibawah 10%
**Negara tersebut menerima pengungsi dengan tanpa permintaan dari Uni Eropa untuk menerima pengungsi



Pendapat Mengenai Hak Suara Imigran

      Menurut saya, imigran harus diberikan hak suara namun imigran tersebut harus diberikan batas minimal tinggal di negara penampung nya tersebut. Menurut saya ini agar imigran yang telah diberikan hak suara benar-benar paham akan para pemimpin politik yang mencalonkan dirinya dan dapat memilih dengan didasari pemahaman yang baik.

Pendapat Mengenai Kebijakan Migrasi di Eropa

       Kebijakan yang untuk kasus migrasi di Eropa adalah kebijakan pembatasan kuota pengungsi. Karena, pengungsi-pengungsi ini tidak hanya membawa dampak baik namun juga dampak buruk bagi negara penerima. Seperti contohnya Republik Ceko, sesuai dari tabel di atas bahwa negara ini menerima masuknya pengungsi namun dengan presentasi yang sangat kecil yakni tidak sampai dengan 1%. Hal ini dikarenakan masih banyaknya masalah domestik yang dihadapi Republik Ceko, seperti; pengangguran tinggi, menerima terlalu banyak pengungsi dari Ukraina, dan sebagainya.
           Lalu, untuk negara-negara dengan persentase penerimaan pengungsi yang sangat besar, seperti Malta, Finlandia, Irlandia, dan sebagainya adalah kebijakan Skilled Worker. Kebijakan ini berarti negara penampung memberikan fasilitas pelatihan kepada para imigran agar dapat bekerja di Eropa. Karena, jika para imigran tidak memiliki keahlian khusus maka akan membebani negara tersebut.

Komentar